December 22, 2024
Tenggak Alkohol 70% Campur Minuman Energi

Kronologi Kejadian

Tragedi ini bermula pada malam hari di suatu desa di Garut, di mana tiga warga setempat memutuskan untuk menghadiri sebuah pesta kecil di rumah salah satu korban. Awalnya, suasana pesta berlangsung meriah dengan obrolan dan musik. Namun, suasana tersebut berubah menjadi hening dan tegang setelah mereka mulai mengonsumsi campuran berbahaya yang terdiri dari alkohol 70% dan minuman energi.

Menurut beberapa saksi yang turut hadir, alkohol 70% tersebut awalnya dibawa oleh salah satu korban yang tidak menyadari betapa fatalnya mencampurkan zat kimia tersebut dengan minuman energi. Selain itu, mereka juga tidak mengetahui dosis aman yang seharusnya dikonsumsi. Situasi semakin memburuk ketika tanda-tanda keracunan mulai terlihat. Para korban menunjukkan gejala seperti pusing, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran dalam waktu cepat. Kasat Narkoba Polres Garut AKP Usep Sudirman mengatakan, kejadian berlangsung di Desa Peundeuy, Kecamatan Peundeuy, Garut. 9 orang berkumpul dan minum-minum miras oplosan. Informasinya, mereka menenggak alkohol 70 persen yang dicampur dengan minuman berenergi.

Bahaya Alkohol 70% bagi Kesehatan

Alkohol 70% umum digunakan untuk keperluan medis dan desinfeksi, bukan untuk konsumsi manusia. Mengonsumsi alkohol 70% membawa risiko kesehatan yang serius dan dapat menyebabkan kerusakan organ dalam waktu singkat. Alkohol pada kadar ini sangatlah toksik, dan saat masuk ke dalam tubuh, ia dapat merusak hati, ginjal, dan otak dengan cepat.

Kerusakan pada hati dapat terjadi melalui peran alkohol sebagai zat hepatotoksik. Dalam jumlah besar, alkohol 70% langsung mengganggu fungsi hati dan dapat menyebabkan hepatitis akut atau bahkan gagal hati. Ginjal pun tidak luput dari dampak buruknya, karena alkohol ini memperberat kerja ginjal, menghambat fungsi filtrasi dan ekskresi, yang bisa menyebabkan penyakit ginjal kronis.

Selain itu, otak juga sangat rentan terhadap kerusakan akibat alkohol 70%. Konsentrasi alkohol yang tinggi mampu mengganggu sistem saraf pusat, menyebabkan gejala seperti kebingungan, hilang kesadaran, dan dalam kasus ekstrem, koma. Sel-sel otak rusak dan fungsi kognitif terganggu, yang bisa mempengaruhi kemampuan berpikir dan berperilaku dalam jangka panjang.

Gejala awal yang dialami setelah mengonsumsi alkohol 70% termasuk rasa mual, muntah, pusing, dan nyeri perut yang hebat. Karena konsentrasi yang tinggi, alkohol ini memicu iritasi pada saluran pencernaan dan dapat mencederai mukosa lambung. Jika diteruskan, efek ini berpotensi memperparah kondisi medis hingga menyebabkan perdarahan pada saluran cerna.

3 dari 9 orang yang menenggak minuman keras ini meninggal dunia. Mereka adalah AA (22), serta dua orang bocah di bawah umur inisial PN (17) dan DA (16). Sementara empat orang lainnya, yakni MF (19), RM (18), W (19) dan IU (16) sudah pulih dan diperbolehkan untuk pulang dari perawatan.

Upaya pencegahan dan edukasi memiliki peranan vital dalam mengurangi risiko fatal akibat konsumsi alkohol 70% yang dicampur dengan minuman energi. Masyarakat perlu disadarkan mengenai bahaya dari konsumsi alkohol ilegal, terutama yang tidak jelas asal-usulnya dan tidak memiliki izin edar resmi. Salah satu langkah awal yang penting adalah memperkuat edukasi di berbagai lapisan masyarakat tentang dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh zat berbahaya ini.

Para ahli kesehatan menyarankan agar edukasi dimulai dari lingkup keluarga dan komunitas. Misalnya, orang tua dapat diberi panduan tentang cara berbicara dengan anak-anak mereka mengenai risiko konsumsi alkohol ilegal. Selain itu, penyuluhan di sekolah-sekolah dan tempat kerja tentang pentingnya menjaga kesehatan melalui gaya hidup yang sehat dan bebas dari zat adiktif juga sangat dianjurkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *