June 24, 2025
Perpisahan Sederhana di Cibiuk Garut

CIBIUK, Garut – Sejumlah sekolah di Kecamatan Cibiuk menggelar acara perpisahan siswa dengan konsep sederhana tetapi penuh makna, mengacu pada arahan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang mendorong penghematan tanpa menghilangkan nilai emosional kegiatan tersebut.

⚖️ Latar Belakang Kebijakan

  • Gubernur Dedi Mulyadi menyatakan, acara perpisahan atau kelulusan tidak harus mewah atau melibatkan biaya besar seperti study tour, karena justru bisa membebani orang tua hingga jutaan rupiah.

  • Ia menyarankan agar kegiatan sederhana yang diorganisasi siswa sendiri—seperti pentas seni, makan bersama, atau video perpisahan kreatif—lebih menciptakan kesan kenangan tanpa tekanan biaya .

🎭 Praktik di Cibiuk

Beberapa sekolah di Cibiuk mengikuti imbauan tersebut dengan:

  • Mengadakan pentas seni dan lagu yang dibawakan siswa,

  • Menyajikan potluck atau makan bersama dengan hidangan yang dibawa oleh peserta dari rumah,

  • Menampilkan video dan tayangan dokumenter kreasi siswa sebagai bentuk penghormatan terhadap momen kelulusan.

Model perayaan ini tidak meminta iuran besar dari orang tua dan lebih menekankan nilai gotong royong serta kreativitas siswa.

💬 Respons Masyarakat

Para orang tua dan siswa menyampaikan antusiasme tinggi:

“Akarnya bukan soal kemewahan, tapi kebersamaan dan kenangan yang tercipta selama persiapan bersama teman‑teman,” kata salah satu siswa.
Orang tua menambahkan bahwa format ini “lebih ringan di kantong, tapi tetap berkesan.”

✅ Manfaat dan Dampak

Ternyata, format ini:

  • Mengurangi tekanan finansial terhadap orang tua,

  • Mendukung pembentukan karakter gotong royong dan kreatif,

  • Menciptakan momen perpisahan yang tulus, jauh dari kesan komersial.

Sejalan dengan pandangan Dedi Mulyadi bahwa kenangan terbaik tidak harus diukur dari serimonial semata, melainkan dari proses bersama yang menghasilkan ikatan emosional kuat.


🔍 Refleksi dan Harapan

Kegiatan ini menjadi contoh konkret bahwa:

  • Kebijakan gubernur tidak hanya retorika, melainkan direspon nyata di lapangan.

  • Perpisahan siswa bisa bermakna tanpa biaya mahal.

  • Sekolah dan komunitas lokal dapat merumuskan acara bersama, kreatif, dan mandiri.

Semoga tren ini terus menyebar ke wilayah lain, mengembalikan esensi perpisahan sebagai momen kehangatan dan penghargaan, bukan ajang pemborosan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *