
Intensitas hujan yang tinggi sejak Jumat malam (27/6) memicu meluapnya Sungai Cimanuk yang mengakibatkan banjir merendam puluhan hingga ratusan rumah dan lahan pertanian di berbagai wilayah di Kabupaten Garut.
📍 Daerah Terdampak & Kerugian
-
Berdasarkan data BPBD Garut, banjir menerjang 14 desa di 7 kecamatan: Cilawu, Garut Kota, Sucinaraja, Tarogong Kidul, Sukaresmi, Banyuresmi, dan Karangpawitan.
-
Di Kecamatan Tarogong Kidul—terutama di wilayah Kelurahan Haurpanggung (meliputi kampung Sudika Indah, Mekar Sari, Bojong Sudika, dll.)—hujan deras menyebabkan luapan air merendam 269 rumah
-
Di Desa Sukasenang, Banyuresmi, tercatat 27 rumah terdampak dan 17 hektare lahan pertanian beserta sejumlah peternakan, termasuk ratusan unggas dan domba
🛟 Evakuasi dan Pertolongan
-
Evakuasi warga dilakukan oleh tim gabungan TNI, Polri, BPBD, dan aparat desa/kecamatan, termasuk penyelamatan tujuh penggembala hewan menggunakan perahu karet di Banyuresmi.
-
Tercatat sekitar 1.000 ekor bebek dan 50 ekor domba berhasil diselamatkan, dan puluhan warga memilih mengungsi ke rumah kerabat sekitar
-
Polsek Tarogong Kidul dikerahkan untuk patroli serta memantau kemungkinan banjir susulan
đź§© Tindakan dan Respons Pemerintah
-
BPBD bersama SKPD terkait sedang melakukan asesmen cepat kondisi di lapangan sebelum memutuskan status tanggap darurat
-
Pemerintah Kabupaten Garut sudah mengerahkan dinas lintas sektor untuk pendataan dan penanganan dampak banjir
-
Rencana pemasangan papan informasi rawan bencana sedang dirancang untuk daerah bantaran Sungai Cimanuk seperti Kampung Cimacan
đź§± Implikasi Jangka Panjang & Mitigasi
-
Banyak warga masih menghuni bantaran sungai meski sudah pernah direlokasi pasca bencana sebelumnya, menciptakan potensi risiko berulang
-
Langkah mitigasi seperti normalisasi sungai, penataan tata ruang, serta edukasi warga menjadi fokus penting agar kejadian serupa tidak terus berulang.
-
Penanganan jangka panjang diperlukan, termasuk memperkuat drainase, konservasi DAS hulu, serta sosialisasi mitigasi bencana.