March 16, 2025
Baso Aci Garut Tembus Pasar Mancanegara

Baso Aci Garut

Baso Aci Garut merupakan salah satu kuliner khas Indonesia yang berasal dari daerah Garut, Jawa Barat. Makanan ini terkenal karena teksturnya yang kenyal dan cita rasa yang unik. Baso aci terbuat dari tepung kanji atau aci, yang memberikan keunikan pada konsistensi dan kelembutan setiap gigitannya. Seiring perkembangan zaman, baso aci Garut telah menarik perhatian banyak orang, menjadi ikon kuliner daerah yang banyak dicari.

Sejarah dan asal usul baso aci Garut diperkirakan berawal dari tradisi masyarakat setempat yang memanfaatkan bahan-bahan lokal. Melalui proses pengolahan yang sederhana, baso aci berhasil muncul sebagai makanan alternatif yang mudah diakses, baik oleh masyarakat lokal maupun wisatawan. Keberadaan baso aci juga menjadi simbol kekayaan kuliner Indonesia, yang berhasil menciptakan identitas tersendiri bagi masyarakat Garut.

Salah satu aspek menarik dari baso aci Garut adalah cara penyajiannya. Biasanya, setelah direbus, baso aci disajikan dengan kuah kaldu yang kaya rasa dan berbagai pelengkap, seperti mie, sayuran, dan sambal. Masyarakat sering memadukan baso aci dengan berbagai jenis saus atau bumbu, memberikan variasi cita rasa yang berbeda pada setiap hidangan. Selain itu, baso aci juga hadir dalam beberapa varian, seperti baso aci isi, yang menawarkan sensasi rasa baru kepada para penikmatnya.

Dengan semakin populernya baso aci Garut, kuliner ini tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga di mancanegara. Perkembangan usaha kuliner yang mengedepankan baso aci semakin memperkuat posisi makanan ini sebagai salah satu kuliner yang layak untuk dicoba, menjadikan baso aci Garut semakin menonjol sebagai salah satu identitas kuliner yang tak terlupakan.

Baso Aci (Boci) Nonon di Garut Jawa Barat punya kiprah yang membanggakan daerah. Berasal dari pelosok nan jauh dari kota, tapi bisa tenar hingga menembus pasar Singapura.
Rumah pengolahan baso aci Nonon ini, bermarkas di kawasan Kecamatan Pasirwangi. Berjarak sekitar satu jam perjalanan dari pusat perkotaan Swiss Van Java. Bisnis yang dirintis dari rumahnya itu, perlahan menjadi besar. Saat ini, Fitri bisa memasarkan hingga ke seluruh Indonesia. Mulai dari Aceh sampai Papua, semua merasakan baso aci racikannya.

Fitri kini bisa memproduksi lebih dari 10 ribu kemasan baso aci dan ‘kawan-kawannya’ dalam waktu sehari. Dari produk-produk itu, Fitri bisa meraup omzet hingga Rp 25 jutaan per harinya. Aksi heroik Fitri dalam berdagang baso aci hingga membuka ratusan lapangan kerja dari kampung ini, membetot perhatian calon Wakil Bupati Garut Putri Karlina.
Secara khusus, Putri bahkan datang langsung ke pabrik baso aci rumahan milik Fitri, di Kampung Gadog, Desa Sirnajaya, Pasirwangi pada Rabu pagi ini.
Kedatangan Putri disambut banyak karyawan pabrik hingga pemilik, yang mengetahui rencana kedatangannya. Ini potensial dan bisa lebih besar kapasitasnya. Bisa dikembangkan lagi, tapi tadi katanya terkendala perizinan BPOM. Jadi, kuncinya, peran pemerintah dari perizinan harus dibantu. Sertifikasi lain-lain harus diperhatikan dan kalau ada, investor bagus tuh dia bisa berkembang karena produknya juga bagus banget.

Dampak dan Masa Depan Baso Aci Garut

Upaya Putri Karlina dalam mempromosikan baso aci Garut telah membawa dampak signifikan terhadap kuliner tradisional Indonesia. Salah satu dampak positif yang paling jelas adalah peningkatan kesadaran masyarakat, baik lokal maupun internasional, terhadap keunikan dan rasa dari baso aci. Dengan kegiatan promosi yang dilakukan, kuliner khas ini tidak hanya menjadi lebih dikenal di dalam negeri, tetapi juga mulai menarik perhatian pasar mancanegara. Hal ini tentunya berpotensi memperluas jangkauan pasarnya dan menciptakan peluang baru bagi para pelaku bisnis kuliner.

Selain itu, langkah yang diambil oleh Putri juga berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat setempat. Dengan meningkatnya permintaan akan baso aci Garut, penduduk lokal diberikan kesempatan untuk terlibat dalam produksi dan pemasaran. Kegiatan ini meningkatkan pendapatan masyarakat dan membantu membangun ekonomi daerah. Mengandalkan talentanya dalam memperkenalkan produk tradisional, Putri berhasil memberikan inspirasi kepada generasi muda untuk menyelami dan melestarikan kuliner tradisional Indonesia. Putri Karlina, yang saat ini mencalonkan diri menjadi wakil bupati Garut bersama Syakur Amin ini juga punya komitmen untuk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) seperti Fitri dengan Boci Nononnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *