
🌄 1. Latar Belakang dan Tujuan Program
Program Upland Project, bagian dari inisiatif nasional pengembangan pertanian dataran tinggi oleh Kementerian Pertanian dengan dukungan IFAD dan IsDB, pertama kali hadir di Garut pada 2021. Kini Bupati Garut meluncurkan fase terbaru untuk periode 2025–2026, dengan fokus memperluas lahan, meningkatkan produktivitas kentang, dan mewujudkan kemandirian pangan lokal
Garut, yang telah menghasilkan hampir 220.000 ton kentang pada 2023 dan menyediakan sekitar 80 % produksi provinsi Jawa Barat, memiliki potensi besar menjadi pusat produksi benih kentang berkualitas tinggi
🌱 2. Capaian hingga 2024
Hingga akhir 2024, Upland Project telah:
-
Meningkatkan produktivitas dari 18 ton/ha ke 25 ton/ha, dengan target 35 ton/ha
-
Mengembangkan lahan seluas 200 ha di empat desa (Sukawargi, Cikanang, Simpang, Margamulya)
-
Menyediakan infrastruktur seperti jalan tani, embung, irigasi sprinkler, gudang benih, dan peternakan domba
IFAD sempat meninjau langsung untuk memastikan efektivitas program dan penguatan kelembagaan petani (koperasi, SOP, dll)
🚀 3. Strategi Pengembangan Program 2025–2026
Rencana strategi ke depan mencakup:
-
Ekspansi Lahan dan Desa
Penambahan 3–4 desa baru berpotensi tinggi sebagai lokasi pengembangan berikutnya -
Optimalisasi Produktivitas dan Kualitas
Petani diarahkan menjadi penangkar benih kentang bersertifikat, dengan dukungan SOP, dan target produktivitas hingga 35 ton/ha -
Penguatan Institusi Petani
Pengembangan koperasi petani, pengelolaan gudang benih via Perdes (peraturan desa), hingga peningkatan kepercayaan melalui hasil stabil dan harga terjamin -
Pengembangan Infrastruktur
Peningkatan akses jalan usaha tani, penyediaan embung, sistem irigasi, dan fasilitas penunjang lainnya
💡 4. Dampak & Manfaat
-
Ketahanan Pangan: Garut diperkuat sebagai lumbung benih kentang lokal dan nasional.
-
Peningkatan Pendapatan: Petani naik kelas dari konsumsi ke penangkar benih—menghasilkan nilai tambah ekonomi
-
Kemandirian Komunitas: Dengan koperasi dan tata kelola berbasis desa, pemberdayaan petani lebih berkelanjutan.
🧭 5. Tantangan dan Perluasan Program
Tantangan utama yang dihadapi meliputi:
-
Kepatuhan SOP: perubahan pola tanam dan standar produksi membutuhkan disiplin tinggi
-
Stabilitas Harga: petani perlu meyakini pasar untuk menjual melalui koperasi sebelum benar-benar mengalihkan sebagian produksi
-
Pengelolaan kelembagaan: keberlangsungan aset seperti gudang benih lewat regulasi desa dan koperasi yang matang
✅ Kesimpulan
Peluncuran Upland Project 2025–2026 oleh Bupati Garut merupakan langkah strategis dalam:
-
Memperluas basis produksi kentang unggul,
-
Meningkatkan kualitas pertanian di daerah upland,
-
Mendorong petani menjadi lebih produktif dan mandiri.
Melalui kombinasi penguatan infrastruktur, kelembagaan, dan ekspansi wilayah, program ini tidak hanya mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan, tapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap kesejahteraan petani lokal.