June 7, 2025
Cagar Alam Leuweung Sancang

Terletak di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Cagar Alam Leuweung Sancang merupakan kawasan konservasi yang memadukan keindahan alam, keanekaragaman hayati, dan nilai budaya yang tinggi. Dengan luas sekitar 3.390 hektar, kawasan ini ditetapkan sebagai cagar alam sejak tahun 1978 dan menjadi salah satu hutan dataran rendah yang tersisa di Pulau Jawa.

Keanekaragaman Hayati yang Mengesankan

Leuweung Sancang memiliki tiga tipe vegetasi utama: hutan dataran rendah, hutan mangrove, dan hutan pantai. Flora khas yang dapat ditemukan di sini antara lain palahlar (Dipterocarpus sp.), satu-satunya spesies Dipterocarpaceae yang masih tumbuh alami di Pulau Jawa; kaboa (Lumnitzera racemosa), tumbuhan endemik yang hanya ditemukan di kawasan ini; serta warejit (Excoecaria agallocha), tumbuhan beracun yang berbahaya bagi manusia.

Salah satu flora yang paling menarik perhatian adalah Rafflesia patma, bunga parasit obligat dengan ukuran besar dan warna mencolok. Bunga ini termasuk langka dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para peneliti dan pecinta alam.

Fauna yang menghuni kawasan ini juga beragam, termasuk satwa langka seperti owa jawa (Hylobates moloch), macan tutul jawa (Panthera pardus), merak hijau (Pavo muticus), dan rusa timor (Cervus timorensis). Di perairan sekitar cagar alam, terdapat terumbu karang dan berbagai jenis ikan hias seperti Chaetodon sp. dan Labroides sp., yang menambah kekayaan ekosistem laut kawasan ini.

Nilai Budaya dan Legenda Prabu Siliwangi

Leuweung Sancang tidak hanya kaya akan keanekaragaman hayati, tetapi juga sarat dengan nilai budaya dan legenda. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, hutan ini merupakan tempat menghilangnya Prabu Siliwangi, raja terakhir Kerajaan Pajajaran, yang memilih mengasingkan diri untuk menghindari pertumpahan darah. Legenda ini menambah aura mistis kawasan, menjadikannya sebagai hutan keramat yang dihormati oleh penduduk lokal.

Tantangan dan Upaya Pelestarian

Meskipun memiliki nilai ekologis dan budaya yang tinggi, Leuweung Sancang menghadapi berbagai tantangan, termasuk perambahan hutan dan eksploitasi sumber daya alam secara ilegal. Upaya pelestarian terus dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak, termasuk reboisasi mangrove dan edukasi kepada masyarakat sekitar untuk menjaga kelestarian kawasan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *