June 24, 2025
Dinas Pertanian Garut Bersama Petani Kendalikan Tikus Sawah

Dinas Pertanian Kabupaten Garut meluncurkan gerakan pengendalian hama tikus secara serentak bersama petani di 16 kecamatan guna mencegah kerusakan berat pada sawah. Aksi ini terbukti signifikan menyelamatkan padi seluas puluhan hektare dan potensi kerugian hingga miliaran rupiah.

🎯 Situasi dan Dampak

  • Hingga Juli 2024, serangan tikus tercatat seluas 56 ha—masih tergolong ringan dibanding luas tanam padi kabupaten sebesar sekitar 70.230 ha.

  • Tanpa intervensi, petani berpotensi kehilangan hasil panen hingga Rp 1,82 miliar, dengan produktivitas rata-rata 5 ton/ha dan harga gabah Rp 6.000/kg.

🚜 Metode Kendali Ramah Lingkungan

  1. Gerakan massal (gropyokan) secara kolektif di petak-petak sawah

  2. Pengemposan, yakni pengasapan lubang aktif tikus menggunakan belerang

  3. Pemasangan umpan beracun di jalur tikus

  4. Konservasi musuh alami, seperti pengadaan 115 buah rumah burung hantu (rubuha) di 42 kecamatan

🤝 Sinergi Multi-Lembaga

Program dilaksanakan kolaboratif:

  • POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) Kabupaten Garut memimpin strategi manipulasi

  • Satuan Pelayanan Wilayah Bandung turut melaksanakan konservasi hama alami

  • Dinas Pertanian Pusat mengingatkan pentingnya langkah berkelanjutan, sekaligus mendorong kolaborasi pemerintah daerah, desa, serta petani

🌾 Manfaat bagi Ketahanan Pangan

  • Lokalisasi serangan hama secara dini menunjukkan potensi positif dalam menjaga stabilitas pasokan pangan

  • Melalui intervensi terpadu, diperkirakan mampu mencegah gagal panen massal sekaligus meningkatkan produktivitas


📝 Ringkasan Program

Aspek Rinciannya
Area terdampak 56 ha dari total 70.230 ha lahan sawah
Estimasi kerugian tanpa kontrol Rp 1,82 miliar
Metode Gropyokan massal, pengemposan, umpan, dan konservasi burung hantu
Kolaborasi pihak POPT Garut, Satuan Wilayah Bandung, petani, & Dinas Pertanian
Status Serangan masih dikendalikan dan berhasil ditekan

Gerakan serentak pengendalian tikus sawah di Garut mencerminkan strategi yang efektif dan ramah lingkungan. Kolaborasi antara petani, pemerintah daerah, dan instansi terkait berhasil menekan serangan hama sejak awal—menyelamatkan lahan dan mencegah kerugian besar. Ke depan, pemeliharaan rumah burung hantu dan pengendalian terpadu harus terus dikembangkan agar Garut tetap menjadi daerah penyangga pangan yang tangguh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *