October 5, 2025
Duka Mendalam atas Wafatnya Ceng Munir

Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Kabupaten Garut secara resmi menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas berpulangnya KH. Sirojul Munir (Ceng Munir), Ketua MUI Kabupaten Garut dan Mustasyar PCNU Garut, yang wafat pada Rabu, 30 Juli 2025 pukul 12.45 WIB di RSUD dr. Slamet Garut karena kondisi kesehatan komplikatif, termasuk diabetes dan penyakit jantung


Sosok Ulama Kharismatik dan Tokoh Pemersatu Umat

KH Sirojul Munir dikenal luas sebagai sosok yang tegas namun santun. Beliau aktif membina umat melalui organisasi keagamaan, termasuk MUI dan NU, serta turut berperan sebagai pemimpin lokal dan figur publik yang menyampaikan solusi konflik sosial dengan cara yang menyejukkan.

Pengurus Muhammadiyah menyampaikan bahwa almarhum merupakan figur yang memperkuat ukhuwah Islamiyah dan menjunjung nilai moderasi serta toleransi. Kepemimpinannya diakui membawa dampak positif pada sinergi lintas organisasi keagamaan di Garut.


Tanggapan dari Pemerintah dan Organisasi Keagamaan

Pemerintah Kabupaten Garut melalui Asisten Daerah I, Drs. Bambang Hafidz, menyampaikan bahwa Pemkab sangat kehilangan. “Beliau adalah tokoh panutan yang senantiasa memberikan nasihat, masukan, serta solusi di berbagai persoalan sosial dan keumatan,” jelasnya saat hadir melayat di rumah duka.

Sementara itu, Wakil Ketua MUI Garut, Dr. H. Abdul Muiz Hamzah, menyampaikan atas nama seluruh pengurus MUI, institusi sangat kehilangan sosok yang disebut sebagai “pemimpin, tokoh, orang tua, sekaligus sahabat” yang berkomunikasi dengan penuh humanisme dan kasih sayang.

Organisasi Nahdlatul Ulama, melalui NU Online Jabar, juga menyampaikan penghormatan khusus kepada almarhum sebagai Mustasyar PCNU Garut dan pejuang yang terus membimbing umat hingga akhir hayatnya .


Jenazah, Rumah Duka, dan Pemakaman

Almarhum dibawa keluarga ke rumah duka di Kampung Urug, Desa Panembong, Kecamatan Bayongbong, Garut—daerah kelahiran sekaligus lokasi beliau aktif membina umat. Pemakaman dilaksanakan di TPU Kampung Urug setelah disemayamkan secara khidmat.


Warisan dan Interpretasi

Aspek Keterangan
Peran lintas organisasi Ketua MUI dua periode, Mustasyar PCNU, pernah menjabat kepala desa, aktif di politik lokal
Karakter kepemimpinan Tegas, komunikatif, humanis, pendamai, dan penyelesai konflik sosial dengan pendekatan moderat
Kontribusi nyata Advokasi pembangunan gedung MUI, pembinaan hingga tingkat desa, pengadaan sarana organisasi Islam, dan dorongan bersinergi dengan Pemkab

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *