Kronologi Kejadian Hilangnya Kapal ‘Jitu’
Tim SAR berhasil menemukan Mukti (60), nelayan kapal ‘Jitu’ yang tenggelam di laut Garut. Mukti ditemukan dalam kondisi tewas tersangkut di karang.
Menurut Kasat Polairud Polres Garut AKP Anang Sonjaya, Mukti ditemukan oleh petugas SAR gabungan pada Rabu, (11/9/2024) petang di sekitar Pantai Sancang, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut. Cerita pilu ini bermula ketika Mukti, Soni (40) dan Agung (20) dengan menunggangi Kapal Jitu melaut pada Sabtu, (7/9/2024) malam, untuk mencari ikan di sekitar Sancang.
Kapal ‘Jitu’ yang dinyatakan hilang di Laut Garut memicu serangkaian upaya pencarian yang intensif dan komprehensif. Tim pencarian terdiri dari Basarnas (Badan SAR Nasional), nelayan lokal, dan berbagai relawan yang memiliki keahlian di bidang laut. Mereka bersatu untuk mencari para nelayan yang berada di atas kapal tersebut, yang hilang sejak hari pertama dilaporkan. Kegiatan pencarian ini dimulai segera setelah kehilangan kapal tersebut dilaporkan dan berlangsung selama beberapa hari, yang melibatkan survei yang luas dan berulang, mengingat luasnya area yang harus dijelajahi.
Proses pencarian berlangsung selama beberapa hari, melibatkan berbagai pihak, tetapi sayangnya hasilnya sangat menyedihkan ketika nelayan-nelayan yang berada di kapal ‘Jitu’ ditemukan tewas. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya keselamatan dan kewaspadaan saat melaut, terlepas dari pengalaman para nelayan. Pihak keluarga nelayan yang terlibat merasakan ketidakpastian ketika kapal ‘Jitu’ tidak kembali sesuai jadwal. Mereka mulai mencari informasi dengan menghubungi pelabuhan dan rekan-rekan nelayan lainnya. Setelah beberapa jam tanpa kabar, laporan resmi tentang hilangnya kapal ini disampaikan kepada pihak berwenang, termasuk Basarnas, yang segera melakukan pencarian.
Hilangnya kapal nelayan ‘Jitu’ di Laut Garut telah membawa dampak yang mendalam bagi keluarga para nelayan dan masyarakat sekitar. Setelah berita penemuan kapal tersebut dengan para awaknya dalam kondisi tewas, reaksi emosional pun tak terhindarkan. Banyak anggota keluarga nelayan yang kehilangan sang suami, ayah, atau adik, mengekspresikan kesedihan mendalam yang mereka rasakan. Salah satu anggota keluarga, Ibu Siti, istri dari salah satu nelayan yang hilang, mengatakan bahwa berita tersebut menghancurkan harapannya. “Kami menunggu keajaiban, tetapi kenyataannya sangat pahit,” ungkapnya dengan air mata di pipi.
Upaya pencarian kemudian langsung dilakukan oleh petugas SAR gabungan yang mengetahui informasi tersebut. Soni lebih dulu ditemukan dalam kondisi tewas di sekitar Pantai Cilaki, pada Senin, (10/9/2024) lalu. Setelah ditemukannya Soni, petugas kemudian berhasil menemukan Mukti di hari keempat setelah menghilang pada Rabu kemarin. Dengan ditemukannya seluruh korban dalam kejadian ini, maka operasi pencarian penyelamatan dinyatakan berakhir.