
Cilawu, Garut — Sebuah rumah semi permanen milik Ibu Ida (61) di Kampung Sindangrasa RT 01/08, Desa Ngamplang, Kecamatan Cilawu, ludes terbakar pada Sabtu pagi, 17 Mei 2025 sekitar pukul 07.08 WIB. Kebakaran ini juga menimpa hewan ternak di dalam rumah; seekor kambing mengalami luka bakar saat api melahap bagian kandang daruratnya.
🔥 Kronologi dan Dugaan Penyebab
Menurut Kepala Seksi Operasi Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut, Dhany Rhamdany, api muncul secara tiba-tiba dari korsleting listrik, kemungkinan dari instalasi atap yang tak dirawat dengan baik. Api awalnya cepat menyambar dan membesar, melahap atap dan dinding rumah yang sebagian besar terbuat dari bahan mudah terbakar
🛠️ Upaya Pemadaman dan Kerugian
Unit pemadam tiba di lokasi sekitar pukul 08.05 WIB. Setelah proses pemadaman dan pendinginan, api berhasil dijinakkan, sehingga situasi dinyatakan aman tak lama kemudian. Namun, kerugian materiil diperkirakan mencapai sekitar Rp 65 juta, mengingat kondisi rumah berukuran 7×8 meter habis terbakar
🐐 Kambing Luka Bakar: Dampak pada Hewan Ternak
Selain kerusakan bangunan, kebakaran ini juga berdampak pada hewan ternak pemilik. Dari laporan warga, seekor kambing di dekat lokasi kebakaran terluka akibat panas dan percikan api, meskipun belum ada laporan detail mengenai tingkat luka atau kondisinya setelah kejadian. Hal ini menambah beban pemilik, yang tidak hanya kehilangan tempat tinggal tapi juga menanggung risiko terhadap hewan ternak mereka.
👨👩👧 Penanganan Korban dan Tindak Lanjut
-
Tidak terdapat korban jiwa dalam insiden ini.
-
Tim pemadam dan petugas Disdamkar melakukan pengecekan lanjutan untuk memastikan tidak ada titik api sisa
-
Warga turut bergotong royong membersihkan puing dan membantu proses pendinginan.
Pihak pemadam juga menyarankan warga untuk menjaga instalasi listrik tetap aman dan menggunakan material tahan api untuk mengurangi risiko kejadian serupa.
Kebakaran di Cilawu menyoroti dua hal utama: pentingnya perawatan instalasi listrik pada rumah semi permanen, dan perlunya perhatian khusus terhadap hewan ternak yang juga bisa menjadi korban. Dengan kerugian mencapai Rp 65 juta dan satu kambing terluka, insiden ini menjadi peringatan serius bagi warga Kabupaten Garut untuk memperkuat langkah preventif dan menjaga keselamatan diri serta hewan peliharaan saat musim hujan atau musim kemarau tiba.