Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) RI menggelar pagelaran wayang golek di Alun-Alun Cibatu, Kabupaten Garut, untuk menyosialisasikan bahaya judi online. Acara ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mencegah dampak negatif perjudian daring yang kini menjadi masalah serius, terutama bagi masyarakat menengah ke bawah.
Acara tersebut menampilkan dalang Yogaswara Sunandar Sunarya dari Giriharja 3 Bandung, yang membawa cerita pewayangan dengan pesan moral yang kuat. Sosialisasi ini dipadukan dengan dialog interaktif yang melibatkan Filmon, perwakilan Kemkomdigi, dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Garut. Mereka memberikan informasi tentang langkah-langkah pencegahan, termasuk pemblokiran situs judi.
Filmon menjelaskan bahwa perjudian daring tidak hanya menyebabkan kerugian ekonomi bagi individu tetapi juga mengurangi potensi produktivitas bangsa. Kemkomdigi berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat melalui berbagai media, termasuk media tradisional seperti wayang golek, yang dinilai efektif menjangkau masyarakat luas dengan cara yang menghibur dan edukatif. Filmon menjelaskan bahwa perjudian daring tidak hanya menyebabkan kerugian ekonomi bagi individu tetapi juga mengurangi potensi produktivitas bangsa. Kemkomdigi berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat melalui berbagai media, termasuk media tradisional seperti wayang golek, yang dinilai efektif menjangkau masyarakat luas dengan cara yang menghibur dan edukatif.
Sejak terbongkarnya adanya orang dalam di Kemkomdigi RI yang majasi backing aktivitas judol di Indonesia, lembaga pimpinan menteri Meutya Hafid itu langsung bongkar-bongkar termasuk melakukan pemblokiran jutaan situs judol.
