June 28, 2025
Lima Titik Longsor Lumpuhkan Jalur Garut–Tasik

Garut, Jawa Barat – 28 Juni 2025
Hujan deras yang mengguyur kawasan selatan Jawa Barat sejak Jumat malam (27/6) memicu lima titik longsor di sepanjang jalan utama Garut–Tasikmalaya, tepatnya di wilayah Kecamatan Salawu dan Kadipaten. Peristiwa ini menyebabkan jalur vital antar kabupaten terputus total dan arus lalu lintas harus dialihkan melalui jalur alternatif.


📍 Titik Longsor Terparah

Menurut keterangan dari BPBD Kabupaten Garut, longsor terjadi di titik-titik rawan tebing yang sebelumnya sudah masuk dalam zona merah, yaitu:

  1. Kampung Cileuleuy, Desa Tanjungjaya

  2. Jalur tanjakan Cisompet

  3. Desa Sukamulya, Kecamatan Salawu

  4. Tanjakan Cikubang

  5. Jalur lintas Leuwiloa–Singaparna

Material longsoran berupa tanah, batu, dan pohon tumbang menutup sebagian hingga seluruh badan jalan, menyulitkan kendaraan untuk melintas, terutama kendaraan roda empat dan angkutan umum.


🚧 Evakuasi dan Penanganan

Kepala Dinas PUPR Garut, Dadan Hidayat, mengatakan bahwa alat berat telah dikerahkan sejak Sabtu pagi untuk membersihkan material longsor. Namun, kondisi medan yang labil dan hujan susulan membuat proses evakuasi berjalan lambat.

“Kami fokus pada pembukaan satu lajur darurat agar kendaraan darurat bisa melintas. Proses penuh bisa memakan waktu hingga dua hari,” jelasnya.

Pihak kepolisian bersama Dishub telah memasang rambu penutupan jalan dan menerjunkan personel untuk mengatur lalu lintas.


🚦 Arus Lalu Lintas Dialihkan

Akibat penutupan jalur utama, arus kendaraan dari Garut menuju Tasikmalaya dialihkan melalui rute alternatif:

  • Garut – Wanaraja – Singaparna – Tasikmalaya

  • Garut – Cikajang – Bungbulang – Bojonggambir – Tasik (khusus kendaraan kecil)

Polres Garut juga mengimbau pengguna jalan untuk:

  • Menghindari perjalanan malam

  • Mengikuti arahan petugas di lapangan

  • Memeriksa kondisi kendaraan karena jalur alternatif memiliki tanjakan dan turunan curam


🏘️ Warga Mengungsi

Sebanyak 39 jiwa dari 12 kepala keluarga di sekitar lokasi longsor Desa Tanjungjaya terpaksa mengungsi ke balai desa. Mereka khawatir akan longsor susulan karena hujan belum berhenti sejak semalam.

BPBD telah menyalurkan bantuan logistik darurat berupa makanan siap saji, selimut, dan obat-obatan. Sementara itu, petugas gabungan TNI-Polri masih berjaga di lokasi.


🌍 Perlu Mitigasi Jangka Panjang

Aktivis lingkungan dari Forum Pengawas Bencana Alam Priangan Timur, Asep Permana, menekankan perlunya penataan kembali kawasan rawan longsor di jalur Garut–Tasik.

“Tebing-tebing curam dan minimnya sistem drainase menjadi bom waktu. Jika tidak ada langkah mitigasi seperti penanaman vegetasi penahan dan talud permanen, kejadian seperti ini akan berulang setiap musim hujan.”

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kawasan perbukitan di jalur selatan Jawa Barat sangat rentan terhadap bencana longsor, terutama saat curah hujan tinggi. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan memantau informasi resmi dari pemerintah daerah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *