Penyebab dan Dampak Longsor
Longsor yang menutup jalur alternatif Garut-Tasikmalaya baru-baru ini disebabkan oleh beberapa faktor utama yang saling berkaitan. Salah satu penyebab utama adalah curah hujan yang tinggi dalam beberapa minggu terakhir. Intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan peningkatan volume air di dalam tanah, sehingga tanah menjadi lebih berat dan rentan longsor. Selain itu, kondisi tanah yang labil di daerah tersebut turut memperburuk situasi. Tanah yang tidak stabil memiliki kecenderungan untuk bergerak ketika dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti hujan lebat dan getaran. Longsor terjadi di jalan raya wilayah Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jumat (12/4/2024) dini hari. Akibatnya, akses alternatif Garut menuju Tasikmalaya itu lumpuh total.
Dampak longsor terhadap aksesibilitas masyarakat sangat besar. Penutupan jalur alternatif Garut-Tasikmalaya mengakibatkan gangguan pada mobilitas warga yang bergantung pada rute tersebut untuk kegiatan sehari-hari seperti bekerja, sekolah, dan aktivitas ekonomi lainnya. Selain itu, sektor pariwisata juga terdampak karena akses menuju destinasi wisata menjadi terbatas. Hal ini berpotensi mengurangi jumlah wisatawan yang berkunjung, yang pada akhirnya merugikan ekonomi lokal.
Rencana jangka panjang untuk meningkatkan keamanan jalur alternatif Garut-Tasikmalaya mencakup pengembangan sistem peringatan dini longsor dan peningkatan edukasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah mitigasi bencana. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan kejadian serupa dapat diantisipasi dan dampak negatifnya dapat diminimalisir di masa mendatang.