
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut berencana mengadopsi model pengembangan tembakau dari Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dalam upaya membangkitkan kembali kejayaan industri rokok kretek lokal. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi revitalisasi ekonomi berbasis kearifan lokal yang selama ini menjadi ciri khas wilayah Garut.
Garut memiliki sejarah panjang sebagai salah satu daerah penghasil rokok kretek di Indonesia. Sejak masa kolonial, sejumlah pabrik rokok tradisional berdiri di wilayah ini dan menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat. Namun, perkembangan industri yang tidak seimbang dan tekanan regulasi membuat industri rokok kretek di Garut mengalami penurunan signifikan dalam beberapa dekade terakhir.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, dalam kunjungan kerjanya ke Kudus pekan lalu menyatakan kekagumannya terhadap keberhasilan Kudus dalam mempertahankan serta mengembangkan industri rokok kretek dengan pendekatan terintegrasi antara pemerintah, petani tembakau, pelaku industri, hingga lembaga riset.
“Kami melihat Kudus berhasil menjaga keberlangsungan industrinya melalui dukungan kebijakan yang berpihak kepada petani dan UMKM, termasuk pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) secara efektif. Garut ingin belajar dari situ,” ujar Rudy.
Pemkab Garut tengah menyusun rencana aksi yang mencakup pelatihan petani tembakau, penyediaan lahan tembakau unggul, pendirian koperasi tani, serta fasilitasi perizinan bagi UMKM produsen rokok kretek lokal. Selain itu, Pemkab juga mempertimbangkan kerja sama dengan lembaga pendidikan dan vokasi untuk menciptakan SDM yang kompeten di sektor ini.
Langkah ini pun mendapat sambutan positif dari masyarakat dan tokoh pelaku industri lokal. Salah satu produsen rokok kretek rumahan di Kecamatan Cikajang menyebut rencana ini sebagai “angin segar” bagi mereka yang selama ini bertahan dengan keterbatasan.
Pengamat ekonomi lokal, Deni Supriadi, menyatakan bahwa revitalisasi industri kretek di Garut bisa menjadi model pengembangan ekonomi daerah yang berbasis warisan budaya sekaligus potensi komoditas unggulan. “Kuncinya ada pada keberpihakan kebijakan dan konsistensi pemerintah daerah dalam memberikan pendampingan,” ujarnya.
Dengan mengadopsi model Kudus yang terbukti berhasil, diharapkan Garut mampu membangkitkan kembali kejayaannya dalam industri kretek, menciptakan lapangan kerja, dan menggerakkan ekonomi lokal berbasis potensi daerah.