
Pemerintah Kabupaten Garut memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi alat pembakaran sampah yang dikembangkan oleh warga Desa Cibunar, Kecamatan Cibatu. Alat ini dirancang secara mandiri oleh ketua RW Kampung Cileles, Rifki Hazami, sebagai solusi atas masalah penumpukan sampah di pinggir jalan yang selama ini kerap terjadi.
🔥 Inovasi Tungku Uap Minim Asap
Alat pembakaran yang dinamai tungku metode uap ini dirancang menggunakan bahan bakar oli bekas dan hanya membutuhkan sedikit air. Uap dari air yang dipanaskan dipakai untuk menyalakan api secara berkelanjutan, mengurangi asap yang biasanya muncul saat membakar sampah di ruang terbuka. Sampah dimasukkan ke drum, lalu dibakar oleh sistem uap tersebut. Inovasi ini terbukti efektif membersihkan sampah di titik perbatasan Kampung Cileles dan Kampung Salam dengan cepat dan efisien.
Dengan efisiensi biaya yang rendah dan kemudahan penggunaan, alat ini mampu menghemat sumber daya dan meningkatkan kualitas hidup warga. Rifki menyatakan bahwa keberadaan alat ini penting untuk mengubah perilaku masyarakat dalam mengelola sampah, mulai dari individu hingga tingkat komunitas dan pemerintahan desa.
🏛️ Dukungan dari Pemkab Garut
Respon positif datang dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut. Kepala dinas menunjukkan minat kuat terhadap alat ini dan bahkan telah memesan unit serupa untuk dioperasikan di wilayah lain. Sebagai wujud dukungan konkret, perwakilan RW juga sempat mengantarkan alat ke kantor dinas guna pembahasan pengembangan lebih lanjut .
🌱 Nilai Tambah untuk Lingkungan & Komunitas
-
Pengurangan asap dan polusi: Metode uap menurunkan emisi asap ke lingkungan sekitar.
-
Efisiensi biaya operasional: Pembuatan dan penggunaan alat relatif murah karena memakai oli bekas dan sedikit air.
-
Partisipasi komunitas: Inovasi ini mendorong warga untuk terlibat aktif dalam solusi pengelolaan sampah lokal.
-
Potensi replikasi: Desain sederhana membuatnya adaptatif untuk diterapkan di sejumlah titik pengumpulan sampah di desa.