Pemerintah Kabupaten Garut aktif memberikan respons cepat setelah beberapa rumah di Kecamatan Cisewu terkena bencana tanah longsor. Pemkab mengerahkan tim evakuasi, distribusi bantuan, serta perencanaan relokasi bagi warga terdampak.
⚠️ Kronologi dan Dampak Longsor
-
Pada Sabtu, 15 Februari 2025, hujan deras melanda wilayah Cisewu, menyebabkan dua rumah di Desa Nyalindung—tepatnya di Kampung Imut—rusak parah akibat longsor. Tidak ada korban jiwa, meski satu rumah ambruk total dan satu lagi hanya dapurnya terdampak
-
Satgas kecamatan segera mengungsikan penghuni ke rumah kerabat dan menutup akses ke daerah berbahaya .
🆘 Respons dan Bantuan dari Pemkab
Menurut laporan Koran Gala, Sabtu, 15 Februari 2025:
-
Evakuasi cepat bagi warga terdampak dan penempatan mereka di lokasi aman disiapkan oleh tim kecamatan Cisewu
-
Pemkab secara langsung meninjau lokasi bersama aparat setempat dan merespons dengan pendistribusian matras, selimut, dan kebutuhan dasar bagi pengungsi.
-
Rencana relokasi permanen bagi warga di zona rawan longsor sedang disusun untuk mencegah risiko susulan
🚜 Langkah-Langkah Pemulihan
-
Evakuasi dan penampungan darurat
Warga dipindahkan ke lokasi aman seperti rumah kerabat dan posko sementara. -
Distribusi logistik darurat
Bantuan utama berupa logistik seperti selimut, matras dan kebutuhan dasar. -
Penanganan infrastruktur
Satgas dan warga gotong royong membersihkan material longsor & menutup area berbahaya. -
Rencana relokasi permanen
Pemkab Garut tengah mempersiapkan relokasi untuk warga terdampak zona rawan
📝 Kesimpulan
Pemkab Garut menunjukkan respons tanggap dan komprehensif terhadap bencana longsor di Desa Nyalindung, Cisewu. Dengan mengedepankan evakuasi cepat, distribusi bantuan, serta persiapan relokasi, pemerintah daerah berupaya menjamin keselamatan dan kesejahteraan warga dalam menghadapi wilayah berisiko longsor di musim hujan.
