Pemerintah Kabupaten Garut melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bekerja sama dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk melakukan kajian mendalam terhadap fenomena pergerakan tanah yang terjadi di Desa Sirnajaya, Kecamatan Pasirwangi. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kejadian tanah bergerak yang mengancam bangunan SDN Sirnajaya dan permukiman warga di Kampung Ragamukti.
Kronologi Kejadian
Pergerakan tanah mulai terdeteksi pada Senin, 26 Mei 2025, setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari. Fenomena ini menyebabkan keretakan pada bangunan sekolah dan rumah-rumah warga, serta menimbulkan kekhawatiran akan potensi longsor susulan.
Langkah Penanganan
BPBD Garut segera melakukan asesmen awal dan pendataan kerusakan di lokasi terdampak. Dalam proses ini, BPBD berkoordinasi dengan PVMBG untuk melakukan kajian geologi guna memahami penyebab dan potensi pergerakan tanah lebih lanjut. Tim gabungan ini juga melakukan inventarisasi terhadap warga yang terdampak dan berisiko tinggi jika pergerakan tanah berlanjut.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefuloh, menyatakan bahwa hasil kajian ini akan menjadi dasar dalam menentukan langkah penanganan jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk kemungkinan evakuasi dan relokasi warga ke tempat yang lebih aman.
Dampak terhadap Kegiatan Pendidikan
Akibat pergerakan tanah yang mengancam bangunan SDN Sirnajaya, kegiatan belajar-mengajar kemungkinan akan dipindahkan ke lokasi sementara guna menjamin keselamatan siswa dan tenaga pendidik.
Imbauan kepada Masyarakat
Pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Warga di daerah rawan pergerakan tanah disarankan untuk segera melaporkan tanda-tanda pergerakan tanah, seperti retakan pada tanah atau bangunan, kepada aparat setempat.
Dengan keterlibatan PVMBG dalam kajian ini, diharapkan penanganan bencana pergerakan tanah di Pasirwangi dapat dilakukan secara tepat dan efektif, serta meminimalkan risiko bagi masyarakat.
