Sukaresmi, Garut – Pada hari Rabu, 15 Oktober 2025, peternak domba se-Kecamatan Sukaresmi mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Good Farming Practice (GFP) Domba yang diselenggarakan di Yayasan Rasana Rasyidah, Kampung Buled, Desa Cintadamai. Kegiatan ini digelar atas kerja sama antara Kementerian Pertanian (direktorat terkait modernisasi pertanian), Dinas Pertanian Kabupaten Garut, serta TIM ICARE dan BRMP Provinsi Jawa Barat.
Apa Itu Good Farming Practice (GFP)
Good Farming Practice adalah pedoman tata laksana peternakan yang mencakup aspek teknis, higienis, dan keselamatan pangan. Tujuannya agar ternak dipelihara secara benar, sehingga kesehatan ternak dan mutu produk ternak (seperti daging) terjaga, aman dikonsumsi, dan usaha peternakan menjadi lebih efisien serta berkelanjutan. GFP mencakup beberapa elemen seperti sanitasi, pakan, reproduksi, biosekuriti, kesehatan ternak, dan dokumentasi.
Materi yang Disampaikan dalam Bimtek
Dalam kegiatan tersebut, beberapa poin penting GFP yang diulas antara lain:
-
Manajemen reproduksi / breeding – bagaimana memilih induk, perkawinan ternak, pemeliharaan induk agar reproduksi berjalan optimal.
-
Pakan dan produksi – pemilihan jenis pakan, pemberian pakan yang seimbang, menjaga kualitas pakan agar tidak tercemar, dan meningkatkan produktivitas.
-
Kesehatan ternak – pencegahan dan penanganan penyakit, vaksinasi, pemeriksaan rutin, sanitasi kandang, serta pengobatan bila diperlukan.
-
Penerapan biosekuriti – langkah-langkah pencegahan masuknya penyakit (virus/bakteri/parasit), menjaga kebersihan kandang, membatasi akses orang/alat luar, pengelolaan limbah, dan sterilisasi alat.
-
Panen dan penanganan pasca panen – bagaimana proses penyembelihan/panen dilakukan agar higienis, penanganan daging agar tidak terkontaminasi, pengemasan, keamanan mutu produk ternak.
-
Keamanan mutu produk ternak – memastikan bahwa produk (daging/ternak) memenuhi standar mutu yang aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
-
Pengelolaan limbah ternak – pengolahan feses, air bekas pencucian/demikian, agar dampak lingkungan bisa diminimalisasi.
-
Pencatatan dokumentasi – mencatat segala aktivitas pemeliharaan: konsumsi pakan, pertumbuhan, kesehatan, reproduksi, penjualan; penting sebagai dasar evaluasi manajemen dan untuk kepentingan sertifikasi/manajemen mutu.
Manfaat dan Harapan
Kegiatan Bimtek ini diharapkan membawa manfaat nyata bagi peternak domba Sukaresmi:
-
Kemampuan peternak dalam mengelola usaha peternakan domba yang lebih baik dan berkelanjutan akan meningkat.
-
Dengan menerapkan GFP, ternak akan lebih sehat, menghasilkan daging dengan mutu yang lebih baik, aman dikonsumsi, sehingga bisa meningkatkan kepercayaan konsumen.
-
Diharapkan pendapatan peternak meningkat karena efisiensi manajemen dan kualitas produk yang lebih baik.
-
Dampak lingkungan dari usaha peternakan bisa berkurang lewat pengelolaan limbah dan biosekuriti yang baik.
Tantangan yang Mungkin Dihadapi
Meski manfaatnya lama-kelamaan besar, ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan:
-
Peternak tradisional mungkin memerlukan waktu dan pendampingan agar terbiasa dengan dokumentasi dan prosedur GFP yang ketat.
-
Modal atau biaya tambahan untuk memenuhi standar (misalnya kandang yang bagus, vaksin, sanitasi, alat pengolahan limbah) bisa menjadi hambatan.
-
Akses informasi dan pelatihan lanjutan bila hanya sekali dilaksanakan tanpa tindak lanjut.
-
Pengawasan mutu produksi dan kepatuhan terhadap standar mungkin belum merata.
Kesimpulan
Bimtek Good Farming Practice yang diadakan di Sukaresmi merupakan langkah positif dalam usaha peningkatan kualitas peternakan domba di Garut. Dengan materi yang lengkap dan dukungan instansi pemerintahan serta organisasi terkait, peternak memiliki peluang besar untuk memperbaiki kualitas mutu ternak, kesehatan, efisiensi usaha, serta kontribusi terhadap ketahanan pangan lokal. Keberlanjutan program seperti ini dan pendampingan yang konsisten akan menjadi kunci agar manfaatnya signifikan dan merata.