October 4, 2025
Warga Bandung Tenggelam Terseret Ombak di Pantai Karangpapak Garut

Garut, Jawa Barat – Niat baik seorang warga Bandung untuk menolong rekannya yang terseret ombak di Pantai Karangpapak, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, berujung tragis. Pria tersebut justru ikut terseret ombak dan tenggelam pada Minggu (5/10/2025) siang.

Peristiwa memilukan ini terjadi sekitar pukul 11.30 WIB saat rombongan wisatawan asal Bandung tengah berlibur di kawasan wisata pantai selatan Garut. Berdasarkan keterangan saksi, korban bersama empat rekannya sedang bermain air di bibir pantai. Namun tiba-tiba, salah satu di antara mereka terseret ombak ke arah tengah laut.


Kronologi Kejadian

Kepala Kantor SAR Bandung, Jumaril, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, korban bernama Asep (28), warga Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, berusaha menolong temannya yang mulai panik saat terseret ombak. Namun upayanya tidak membuahkan hasil karena arus laut di kawasan tersebut cukup kuat.

“Korban berusaha menarik temannya ke tepi pantai, tapi malah ikut terseret ombak yang cukup besar. Rekannya berhasil diselamatkan oleh warga sekitar, sementara korban hilang terseret arus,” ujar Jumaril dalam keterangannya, Minggu (5/10/2025).

Tim gabungan dari Basarnas, BPBD Garut, TNI, Polri, serta relawan SAR setempat langsung diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian. Proses pencarian dilakukan dengan metode penyisiran di laut menggunakan perahu karet dan pemantauan dari darat di sepanjang garis pantai.


Kondisi Pantai dan Peringatan Warga

Pantai Karangpapak yang terletak di Desa Pamalayan, Kecamatan Cikelet, memang dikenal memiliki panorama indah, tetapi juga berarus cukup kuat. Ombak tinggi sering muncul secara tiba-tiba, terutama saat kondisi cuaca tidak menentu.

Petugas SAR mengingatkan wisatawan agar lebih berhati-hati dan tidak bermain air terlalu jauh dari tepi pantai, terutama di wilayah selatan Garut seperti Karangpapak, Santolo, dan Sayang Heulang.

“Wilayah pantai selatan Garut memiliki karakter ombak tinggi dan arus bawah laut yang kuat. Kami selalu mengimbau wisatawan untuk mematuhi tanda peringatan dan arahan petugas,” kata Koordinator Pos SAR Garut, Deden Ridwan.


Upaya Pencarian dan Respons Keluarga

Hingga Minggu malam, korban belum ditemukan. Tim SAR melanjutkan pencarian hingga radius dua kilometer dari titik lokasi awal korban terseret. Keluarga korban yang datang dari Bandung hanya bisa pasrah dan berharap jasad Asep segera ditemukan.

“Kami berharap proses pencarian bisa segera membuahkan hasil. Korban dikenal sebagai sosok yang peduli dan berani, dia spontan menolong temannya tanpa pikir panjang,” ujar salah satu kerabat korban.

Pencarian dilanjutkan pada Senin pagi (6/10/2025) dengan memperluas area operasi dan menambah personel gabungan.


Penutupan dan Imbauan

Kejadian ini menambah daftar panjang korban tenggelam di pantai selatan Garut. Sejak awal tahun 2025, sudah ada lebih dari sepuluh kasus kecelakaan laut akibat wisatawan yang bermain terlalu dekat dengan ombak besar.

Pemerintah daerah dan petugas gabungan kembali mengingatkan masyarakat agar:

  1. Tidak berenang di zona terlarang atau tanpa pengawasan petugas.

  2. Mematuhi papan peringatan bahaya arus laut.

  3. Menghindari bermain air saat gelombang tinggi atau cuaca mendung.

  4. Mengutamakan keselamatan daripada keinginan berfoto atau bersenang-senang di bibir pantai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *