July 8, 2025
Bupati Garut Serahkan Bantuan Rutilahu Rp 15 Juta per Rumah

Pada akhir tahun 2024, Pemkab Garut melalui Penjabat (Pj.) Bupati Garut, Barnas Adjidin, kembali menyalurkan bantuan ke Warga Penerima Manfaat (KPM) untuk program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Tiap KPM menerima bantuan sebesar Rp 15 juta untuk merenovasi rumah mereka agar lebih layak dan sehat ditempati

🎯 Rincian dan Sasaran

  • Pada 3 Desember 2024, bantuan diserahkan secara simbolis kepada 18 penerima dari lima kecamatan, yaitu Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, Garut Kota, Leles, dan lainnya

  • Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Garut, Ahmad Mulyana, menginformasikan program ini menyasar 55 unit di 44 desa, mencakup 23 kecamatan, dengan tiap KPM menerima Rp 15 juta

  • Di beberapa kecamatan seperti Banyuresmi, bantuan juga diberikan kepada lima rumah per kecamatan dengan total Rp 15 juta per rumah

📋 Proses dan Harapan

  • Barnas menjelaskan bantuan ini bukan untuk bangunan baru, melainkan perbaikan rumah rusak supaya menjadi lebih layak dan aman, khususnya menghadapi cuaca ekstrem atau kerusakan struktural

  • Kepala Disperkim berharap agar Forkopimcam dan pemerintah desa bersinergi agar proses renovasi berjalan optimal, termasuk memperbaiki akses air bersih dan fasilitas dasar rumah

  • Meski anggaran sempat habis di beberapa momen, Pj. Bupati tetap berkomitmen membantu warga tidak mampu layak menempati rumah mereka dengan sesegera mungkin

📊 Konteks Lebih Luas

  • Berdasarkan data tahun 2023, Garut masih memiliki ribuan rumah tidak layak huni. Setiap tahunnya, Pemkab menargetkan ribuan rumah mendapat perbaikan, dalam hal ini Rp 15 juta per unit pada 2022, naik menjadi Rp 17 juta di 2023

  • Untuk 2025, Sekda Garut menyebut alokasi awal mencapai sekitar 200 unit Rutilahu, namun dapat disesuaikan berdasarkan inventarisasi dan anggaran

Program bantuan Rp 15 juta per rumah Rutilahu ini merupakan bentuk nyata komitmen Pemkab Garut—melalui Pj. Bupati Barnas Adjidin dan Disperkim—untuk meningkatkan kualitas hunian warga kurang mampu. Meski anggaran terbatas dan hanya mencakup sebagian dari kebutuhan warga, dilibatkannya tokoh lintas kecamatan dan desa menunjukkan upaya gotong royong yang berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *